Dalam menjalankan sebuah bisnis, ada banyak pengeluaran yang harus dicatat dan dikendalikan. Salah satu yang paling penting adalah beban operasional.
Beban ini muncul setiap hari, minggu, atau bulan selama bisnis beroperasi, dan bisa sangat memengaruhi keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Mengetahui apa saja beban operasional sangat penting karena dapat membantu pemilik usaha mengatur keuangan dengan lebih baik, menganalisis efisiensi kerja, dan menentukan strategi penghematan yang tepat.
Tanpa pemahaman yang jelas, bisnis bisa saja mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa disadari.
Namun, masih banyak orang yang sering keliru dalam membedakan beban operasional dan beban non-operasional.
Padahal, keduanya memiliki fungsi dan dampak yang berbeda dalam laporan keuangan. Lalu, beban operasional itu mencakup apa saja? Yuk, kita bahas!
Apa Itu Beban Operasional?
Beban operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari.
Biaya ini termasuk pengeluaran rutin seperti gaji karyawan, listrik, sewa gedung, hingga biaya promosi.
Tujuan utama dari beban operasional adalah untuk mendukung operasional inti perusahaan, seperti proses produksi, pemasaran, layanan pelanggan, dan administrasi. Tanpa beban operasional, bisnis tidak bisa berjalan dengan lancar.
Dalam laporan keuangan, beban operasional ini dicatat dalam laporan laba rugi, dan berperan penting dalam menghitung laba operasional (operating profit).
Oleh karena itu, pengelolaan beban ini perlu dilakukan secara cermat agar tidak membebani keuangan perusahaan.
Beban Operasional Apa Saja? Ini Kategori dan Contohnya
Setelah mengetahui definisi dan pentingnya beban operasional, kini saatnya memahami apa saja jenis-jenis beban operasional yang sering muncul dalam kegiatan bisnis sehari-hari.
Beban ini bisa berbeda-beda tergantung jenis usaha, tapi secara umum terbagi ke dalam beberapa kategori berikut:
Beban Gaji dan Tunjangan
Ini merupakan beban operasional yang paling umum. Setiap bisnis pasti membutuhkan tenaga kerja, dan tentunya harus membayar kompensasi.
Contohnya:
- Gaji pokok karyawan
- Upah lembur
- BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan
- Tunjangan jabatan
- Bonus tahunan atau insentif
Beban Sewa
Jika bisnis tidak memiliki properti sendiri, maka sewa menjadi pengeluaran rutin yang harus diperhitungkan.
Contohnya:
- Sewa kantor atau toko
- Sewa gudang penyimpanan
- Sewa kendaraan atau alat berat
Beban Utilitas
Tanpa listrik, air, dan jaringan internet, operasional kantor atau pabrik tidak akan berjalan optimal.
Contohnya:
- Listrik dan air
- Biaya telepon kantor
- Paket internet atau server hosting
Beban Pemasaran dan Promosi
Agar produk dikenal luas, perusahaan perlu mengeluarkan biaya untuk promosi dan strategi pemasaran.
Contohnya:
- Iklan di media sosial atau Google Ads
- Biaya cetak brosur dan banner
- Sponsorship acara atau komunitas
- Diskon dan promosi produk
Beban Administrasi Umum
Kategori ini mencakup berbagai pengeluaran kecil yang mendukung kegiatan kantor secara umum.
Contohnya:
- Alat tulis kantor (ATK)
- Biaya konsumsi rapat atau operasional
- Jasa kebersihan dan keamanan kantor
- Pengeluaran logistik internal
Beban Penyusutan
Setiap aset tetap yang digunakan perusahaan, seperti kendaraan atau peralatan kantor, nilainya akan menyusut dari waktu ke waktu.
Contohnya:
- Penyusutan komputer kantor
- Penyusutan mesin produksi
- Penyusutan kendaraan operasional
Perbedaan Beban Operasional dan Non-Operasional
Meskipun sama-sama termasuk dalam laporan keuangan, beban operasional dan beban non-operasional memiliki perbedaan mendasar, baik dari segi jenis, fungsi, maupun dampaknya terhadap bisnis.
Agar tidak salah kaprah, yuk kita lihat perbandingannya dalam tabel berikut:
Tabel Perbandingan Beban Operasional vs Non-Operasional
Aspek | Beban Operasional | Beban Non-Operasional |
Jenis Biaya | Rutin dan berulang setiap periode | Tidak rutin, terjadi karena kondisi tertentu |
Fungsi | Mendukung kegiatan utama perusahaan | Tidak langsung terkait dengan operasional utama |
Contoh | Gaji, sewa, listrik, promosi, ATK | Rugi selisih kurs, beban bunga, kerugian penjualan aset |
Pengaruh | Mempengaruhi laba operasional | Mempengaruhi laba bersih (net profit) |
Lokasi di Laporan Keuangan | Di dalam bagian operasional laporan laba rugi | Di bagian lain (di bawah laba operasional) pada laporan laba rugi |
Ilustrasi Perbedaan Beban Operasional dan Non-operasional:
- Sebuah toko roti membayar tagihan listrik dan gaji pegawainya setiap bulan. Ini adalah beban operasional, karena biaya tersebut langsung mendukung kegiatan usaha sehari-hari, seperti produksi dan pelayanan.
- Di sisi lain, toko roti tersebut menjual oven lamanya yang sudah rusak dan mendapatkan harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Selisih rugi dari penjualan oven tersebut adalah beban non-operasional, karena tidak terjadi setiap hari dan tidak terkait langsung dengan kegiatan produksi roti.
Cara Mengelola Beban Operasional Secara Efisien

Setelah mengetahui apa saja beban operasional, langkah penting berikutnya adalah mengelola beban tersebut secara efisien.
Pengelolaan yang tepat akan membantu bisnis tetap sehat secara keuangan tanpa mengorbankan kualitas layanan atau produk.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Otomatisasi Proses
Gunakan teknologi untuk mengurangi pekerjaan manual yang memakan waktu dan biaya.
Contoh:
- Menggunakan software akuntansi untuk mencatat pengeluaran otomatis
- Memakai aplikasi kasir digital untuk mencatat transaksi harian
Dengan otomatisasi, perusahaan bisa menghemat waktu dan tenaga, serta mengurangi kesalahan pencatatan yang bisa merugikan.
Outsourcing Tugas Non-Inti
Tidak semua pekerjaan harus dikerjakan oleh tim internal. Untuk tugas-tugas yang tidak bersifat inti. Contohnya sebuah toko online kecil tidak perlu mempekerjakan admin CS tetap.
Dengan menggunakan jasa customer service freelance per jam atau per tiket, toko bisa menghemat gaji tetap dan hanya membayar saat benar-benar ada pekerjaan.
Keuntungan:
- Lebih fleksibel secara biaya
- Tidak perlu membayar gaji tetap atau tunjangan tambahan
- Bisa fokus pada kegiatan utama bisnis
Analisis Beban Tetap vs Variabel
Pahami mana pengeluaran yang bersifat tetap (seperti sewa) dan mana yang bisa berubah (seperti biaya listrik atau bahan baku). Dengan analisis ini, kamu bisa:
- Menentukan strategi penghematan untuk beban variabel
- Merencanakan anggaran lebih akurat
Misalnya, jika listrik termasuk beban variabel yang tinggi, kamu bisa mengatur jam operasional agar lebih efisien.
Review Bulanan Pengeluaran
Lakukan evaluasi bulanan terhadap semua pengeluaran operasional. Cek apakah ada pengeluaran yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.
Tips:
- Buat laporan bulanan beban operasional
- Bandingkan dengan bulan sebelumnya
- Cari pola pengeluaran yang tidak efisien
Dengan melakukan review rutin, perusahaan bisa lebih cepat merespons pemborosan sebelum dampaknya membesar.
Kesimpulan
Beban operasional mencakup berbagai pengeluaran penting yang diperlukan agar bisnis bisa berjalan dengan lancar setiap hari.
Mulai dari gaji karyawan, sewa tempat, tagihan listrik, hingga biaya promosi, semuanya termasuk dalam kategori beban operasional.
Memahami apa saja beban operasional dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik sangat penting agar bisnis tetap efisien dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Dengan pengelolaan yang tepat, beban ini bukan hanya bisa dikendalikan, tetapi juga menjadi alat untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan.
Butuh Bantuan Mengelola Beban Operasional Bisnis Anda?
Jika kamu ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang cara mengelola beban operasional secara efisien, atau membutuhkan bantuan menyusun laporan keuangan bisnis yang akurat, Balancio Indo siap membantu kamu.
Balancio Indo adalah mitra profesional dalam jasa akuntansi dan keuangan, siap mendampingi UMKM hingga perusahaan besar untuk mengelola keuangan secara cerdas dan terstruktur. Kunjungi kami di: https://balancioindo.com Atau hubungi tim kami untuk konsultasi lebih lanjut.