Cara Membuat Jurnal Umum, Panduan Lengkap dan Contoh Praktis

Cara Membuat Jurnal Umum, Panduan Lengkap dan Contoh Praktis

Bagi banyak orang yang baru belajar akuntansi, memahami cara membuat jurnal umum bisa terasa membingungkan. Padahal, jika dijelaskan dengan langkah-langkah yang tepat dan contoh yang relevan, prosesnya bisa sangat mudah dipahami.

Dalam artikel ini, kamu akan menemukan panduan lengkap yang tidak hanya informatif tapi juga praktis untuk diterapkan langsung.

Pengertian Jurnal Umum

Sebelum memahami cara membuat jurnal umum dengan benar, penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu jurnal umum.

Jurnal umum adalah sebuah alat pencatatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis, sesuai dengan urutan waktu terjadinya.

Setiap transaksi dicatat lengkap dengan tanggal, nama akun yang terlibat, serta nilai debit dan kreditnya. Dalam siklus akuntansi, jurnal umum memiliki peran penting sebagai langkah awal dalam proses pencatatan. Dari jurnal inilah data keuangan akan dialirkan ke buku besar dan akhirnya menjadi laporan keuangan.

Oleh karena itu, memahami jurnal umum bukan hanya soal mencatat angka, tetapi juga soal menjaga ketepatan informasi keuangan harian yang menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis.

Fungsi dan Tujuan Jurnal Umum

Salah satu hal penting yang perlu dipahami dalam cara membuat jurnal umum adalah fungsi dan tujuannya dalam sistem akuntansi. Jurnal umum bukan sekadar alat pencatatan, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menjaga ketertiban dan keakuratan data keuangan.

Fungsi Jurnal Umum

  1. Mencatat Transaksi Secara Kronologis

Semua transaksi keuangan dicatat berdasarkan urutan waktu terjadinya. Ini membantu dalam pelacakan aktivitas keuangan secara sistematis dan memudahkan pemeriksaan di kemudian hari.

  1. Menjadi Bukti Tertulis Transaksi

Jurnal umum berfungsi sebagai bukti tertulis bahwa suatu transaksi benar-benar terjadi. Setiap entri menunjukkan detail penting yang dapat digunakan untuk audit atau evaluasi keuangan.

  1. Membantu Proses Posting ke Buku Besar

Dari jurnal umum, data transaksi kemudian dipindahkan (diposting) ke buku besar. Fungsi ini membuat jurnal umum menjadi langkah awal penting dalam proses penyusunan laporan keuangan.

  1. Memudahkan Pendeteksian Kesalahan

Dengan pencatatan yang rapi, jurnal umum mempermudah identifikasi jika terjadi kesalahan pencatatan atau ketidaksesuaian saldo dalam proses akuntansi.

Tujuan Jurnal Umum

  1. Menjadi Dasar Pembuatan Laporan Keuangan

Semua data yang dimasukkan dalam jurnal umum akan menjadi dasar untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas.

  1. Menciptakan Transparansi Keuangan

Pencatatan yang terstruktur dan jelas membantu menciptakan keterbukaan dalam sistem keuangan perusahaan, baik untuk internal maupun pihak eksternal seperti investor dan auditor.

  1. Membantu Pengambilan Keputusan

Data yang akurat dari jurnal umum bisa digunakan oleh manajemen untuk menganalisis kondisi keuangan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat.

  1. Menghindari Duplikasi atau Kelalaian Pencatatan

Dengan pencatatan awal di jurnal umum, setiap transaksi hanya dicatat satu kali dengan jelas, sehingga menghindari kesalahan ganda atau transaksi yang terlewat.

Komponen Jurnal Umum

Agar proses pencatatan berjalan dengan benar, memahami komponen-komponen jurnal umum adalah bagian penting dalam cara membuat jurnal umum. Setiap entri jurnal harus memenuhi beberapa elemen dasar berikut:

  • Tanggal Transaksi

Menunjukkan kapan transaksi terjadi. Pencatatan harus dilakukan secara berurutan sesuai tanggal.

  • Nama Akun yang Terlibat

Setiap transaksi melibatkan satu atau lebih akun, baik sebagai debit maupun kredit. Penulisan nama akun biasanya disusun dengan format tertentu: akun debit ditulis lebih dulu, lalu diikuti akun kredit yang menjorok ke kanan.

  • Keterangan Transaksi

Merupakan penjelasan singkat mengenai transaksi yang terjadi, seperti “Pembelian peralatan kantor secara tunai”.

  • Kolom Debit dan Kredit

Nilai uang dari transaksi dicatat dalam kolom debit dan kredit sesuai jenis akun dan posisinya.

  • Referensi atau Nomor Bukti Transaksi

Ini berguna sebagai penunjuk sumber transaksi, misalnya faktur, nota, atau bukti kas masuk/keluar, untuk memudahkan proses verifikasi dan pelacakan.

Memahami setiap komponen ini akan membantumu mencatat dengan lebih akurat, sekaligus menghindari kesalahan umum yang sering terjadi saat belajar cara membuat jurnal umum.

Langkah-langkah Membuat Jurnal Umum

Langkah-langkah Membuat Jurnal Umum

Setelah memahami pengertian, fungsi, dan komponen-komponen yang terdapat dalam jurnal umum, kini saatnya mempelajari cara membuat jurnal umum secara benar melalui langkah-langkah yang sistematis.

Dengan mengikuti langkah-langkah berikut, kamu akan lebih mudah mencatat setiap transaksi keuangan secara akurat dan rapi.

Identifikasi Transaksi Keuangan

Langkah pertama dalam membuat jurnal umum adalah mengenali transaksi keuangan yang terjadi. Misalnya, pembelian perlengkapan kantor secara tunai, penerimaan pendapatan jasa, atau pembayaran utang.

Penting untuk memastikan bahwa transaksi tersebut benar-benar berdampak pada kondisi keuangan perusahaan.

Tentukan Akun yang Terpengaruh

Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukan akun-akun apa saja yang terlibat. Apakah transaksi tersebut memengaruhi kas, piutang, pendapatan, beban, atau akun lainnya?

Dalam akuntansi, setiap transaksi minimal melibatkan dua akun (konsep double-entry).

Tentukan Posisi Debit dan Kredit

Langkah berikutnya adalah menentukan apakah akun yang terpengaruh harus dicatat di sisi debit atau kredit. Contohnya, jika perusahaan menerima uang tunai dari pelanggan, maka akun kas akan bertambah (debit) dan akun pendapatan akan dicatat di sisi kredit.

Catat dalam Jurnal Umum dengan Format yang Benar

Terakhir, masukkan data transaksi ke dalam jurnal umum menggunakan format standar, yaitu:

  • Tanggal transaksi
  • Nama akun (akun debit ditulis lebih dulu, akun kredit ditulis menjorok ke kanan)
  • Nominal di kolom debit dan kredit
  • Keterangan atau deskripsi singkat
  • Referensi atau nomor bukti transaksi (jika ada)

Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah ini, cara membuat jurnal umum akan terasa lebih mudah dan menyenangkan, bahkan bagi pemula yang baru mengenal akuntansi.

Contoh Kasus dan Penyelesaiannya

Untuk memahami lebih dalam cara membuat jurnal umum, mari kita lihat contoh kasus sederhana beserta langkah-langkah penyelesaiannya. Contoh ini akan menunjukkan bagaimana setiap tahapan dijalankan mulai dari identifikasi transaksi hingga pencatatan ke dalam format jurnal umum.

Transaksi 1: Menerima Uang Tunai dari Pelanggan

Tanggal: 2 Mei 2025
Deskripsi: Perusahaan menerima pembayaran tunai sebesar Rp2.000.000 dari pelanggan atas jasa yang telah diberikan.

Langkah-langkah:

  1. Identifikasi Transaksi Keuangan
    • Terjadi penerimaan uang tunai dari pelanggan.
  2. Tentukan Akun yang Terpengaruh
    • Kas (akun aset bertambah)
    • Pendapatan Jasa (akun pendapatan bertambah)
  3. Tentukan Debit atau Kredit
    • Kas dicatat di sisi Debit
    • Pendapatan Jasa dicatat di sisi Kredit
  4. Catat dalam Jurnal Umum
TanggalNama AkunDebitKreditKeterangan
02/05/2025Kas2.000.000Penerimaan jasa dari pelanggan
Pendapatan Jasa2.000.000

Transaksi 2: Membeli Perlengkapan Kantor Tunai

Tanggal: 3 Mei 2025
Deskripsi: Perusahaan membeli perlengkapan kantor seharga Rp500.000 secara tunai.

Langkah-langkah:

  1. Identifikasi Transaksi Keuangan
    • Terjadi pembelian perlengkapan menggunakan kas.
  2. Tentukan Akun yang Terpengaruh
    • Perlengkapan (akun aset bertambah)
    • Kas (akun aset berkurang)
  3. Tentukan Debit atau Kredit
    • Perlengkapan → Debit
    • Kas → Kredit
  4. Catat dalam Jurnal Umum
TanggalNama AkunDebitKreditKeterangan
03/05/2025Perlengkapan500.000Pembelian perlengkapan kantor tunai
Kas500.000

Transaksi 3: Menerima Tagihan Listrik

Tanggal: 4 Mei 2025
Deskripsi: Perusahaan menerima tagihan listrik sebesar Rp300.000 yang belum dibayar.

Langkah-langkah:

  1. Identifikasi Transaksi Keuangan
    • Terjadi beban yang harus dibayar (utang).
  2. Tentukan Akun yang Terpengaruh
    • Beban Listrik (beban bertambah)
    • Utang (kewajiban bertambah)
  3. Tentukan Debit atau Kredit
    • Beban Listrik → Debit
    • Utang → Kredit
  4. Catat dalam Jurnal Umum
TanggalNama AkunDebitKreditKeterangan
04/05/2025Beban Listrik300.000Tagihan listrik belum dibayar
Utang300.000

Transaksi 4: Pembayaran Gaji Karyawan

Tanggal: 5 Mei 2025
Deskripsi: Perusahaan membayar gaji karyawan secara tunai sebesar Rp1.500.000.

Langkah-langkah:

  1. Identifikasi Transaksi Keuangan
    • Terjadi pembayaran gaji (beban tunai).
  2. Tentukan Akun yang Terpengaruh
    • Beban Gaji (beban bertambah)
    • Kas (aset berkurang)
  3. Tentukan Debit atau Kredit
    • Beban Gaji → Debit
    • Kas → Kredit
  4. Catat dalam Jurnal Umum
TanggalNama AkunDebitKreditKeterangan
05/05/2025Beban Gaji1.500.000Pembayaran gaji karyawan
Kas1.500.000

Transaksi 5: Penjualan Barang Secara Kredit

Tanggal: 6 Mei 2025
Deskripsi: Perusahaan menjual barang dagangan kepada pelanggan senilai Rp3.000.000 secara kredit.

Langkah-langkah:

  1. Identifikasi Transaksi Keuangan
    • Terjadi penjualan barang tanpa pembayaran langsung.
  2. Tentukan Akun yang Terpengaruh
    • Piutang Usaha (aset bertambah)
    • Penjualan (pendapatan bertambah)
  3. Tentukan Debit atau Kredit
    • Piutang Usaha → Debit
    • Penjualan → Kredit
  4. Catat dalam Jurnal Umum
TanggalNama AkunDebitKreditKeterangan
06/05/2025Piutang Usaha3.000.000Penjualan barang secara kredit
Penjualan3.000.000

Dengan mengikuti langkah membuat jurnal umum pada setiap transaksi, kamu dapat memahami cara membuat jurnal umum dengan lebih mudah dan benar.

Kesimpulan

Memahami cara membuat jurnal umum merupakan langkah penting dalam pencatatan transaksi keuangan yang rapi dan akurat. Dengan mengikuti empat langkah utama, mengidentifikasi transaksi, menentukan akun yang terpengaruh, menentukan posisi debit atau kredit, dan mencatat dalam format jurnal umum, proses pencatatan akan menjadi lebih sistematis dan mudah dipahami.

Namun, dalam praktiknya masih banyak terjadi kesalahan umum dalam pembuatan jurnal umum, seperti salah mengklasifikasikan akun, keliru mencatat posisi debit dan kredit, atau mengabaikan deskripsi transaksi. Kesalahan kecil ini bisa berdampak besar pada laporan keuangan jika dibiarkan.

Oleh karena itu, penting untuk selalu teliti dalam setiap langkah, memahami fungsi dan komponen jurnal umum, serta rutin berlatih dengan berbagai contoh transaksi. Dengan begitu, kamu bisa menjadi lebih mahir dalam menyusun jurnal umum yang benar dan siap menghadapi proses akuntansi selanjutnya.

Bingung Membuat Jurnal Umum? Serahkan pada Ahlinya!

Jika kamu masih merasa kesulitan dalam menyusun jurnal umum atau membutuhkan bantuan profesional untuk mengelola pembukuan usaha, Balancio Indo siap membantu.

Dengan tim akuntan berpengalaman, Balancio Indo menyediakan layanan akuntansi yang praktis, aman, dan terpercaya untuk berbagai jenis bisnis. Serahkan urusan pencatatan keuangan pada ahlinya, agar kamu bisa lebih fokus mengembangkan usahamu.

Hubungi Balancio Indo sekarang dan temukan solusi akuntansi terbaik untuk bisnismu!.

Leave A Comment

Subscribe for insights that help you make sharper, smarter decisions.

Great Business Starts with Financial Clarity