Pernah ngalamin jualan rame tapi ujungnya saldo tetap tipis? Promo jalan, order naik, tapi laporan masih merah karena biaya variabel membengkak dan biaya tetap terus berjalan. Owner sering bingung: “Sebenarnya minimal harus jual berapa supaya nggak rugi?”
Di titik ini, break even point template excel jadi alat praktis untuk menjawabnya. Kamu cukup isi harga, biaya variabel, biaya tetap, dan target penjualan, template otomatis menghitung BEP unit, BEP rupiah, serta profit di berbagai skenario. Artikel ini memandu kamu memahami konsep BEP, cara pakai template, dan menyiapkan tautan unduhan resmi BalancioIndo agar kamu bisa langsung eksekusi.
Apa itu Break-Even Point (BEP) dan Kenapa Penting?
Kamu sudah lihat di pembuka: ramai order belum tentu aman di kas. Break-Even Point (BEP) adalah titik impas dimana saat total penjualan sama dengan total biaya, sehingga bisnis tidak untung dan tidak rugi. Mengetahui BEP bikin keputusan harga dan promo jadi berbasis data, bukan feeling.
Manfaat cepat BEP untuk UMKM
- Tentukan target minimal penjualan. Kamu tahu persis berapa unit/omzet yang wajib dicapai agar “nafas” bisnis aman.
- Cek dampak promo & diskon. Diskon bisa menaikkan volume, tapi margin per unit turun dengan BEP membantu menilai trade-off-nya.
- Bantu keputusan harga. Dengan melihat selisih harga dan biaya variabel (margin kontribusi), kamu bisa menilai harga sudah pas atau perlu revisi.
Kapan memakai BEP?
- Menetapkan harga produk/jasa baru. Cek kelayakan sebelum launching.
- Merencanakan promosi. Uji apakah diskon masih membuat penjualan “tembus” BEP.
- Evaluasi kelayakan produk/jasa. Jika BEP tak realistis dicapai, perlu ubah paket, biaya, atau strategi.
Perbedaan BEP Unit vs BEP Rupiah
| Aspek | BEP Unit | BEP Rupiah |
| Definisi | Jumlah unit minimal yang harus terjual agar impas. | Nilai penjualan minimal (omzet) yang harus dicapai agar impas. |
| Rumus inti | Biaya Tetap ÷ (Harga − Biaya Variabel/Unit) | BEP Unit × Harga Jual/Unit |
| Fokus keputusan | Target volume penjualan (berapa unit/hari/minggu/bulan). | Target omzet (Rp/hari/minggu/bulan). |
| Cocok untuk | Tim operasional & sales: menetapkan target unit, kapasitas produksi, dan evaluasi promo berbasis volume. | Manajer/owner: budgeting, proyeksi pendapatan, dan monitoring pencapaian omzet. |
| Contoh KPI | “Minimal 1.250 cup/bulan agar impas.” | “Minimal Rp25.000.000/bulan agar impas.” |
| Kapan dipakai | Saat menghitung kebutuhan produksi/penjualan harian-mingguan. | Saat menyusun anggaran & target pendapatan periodik. |
| Kelebihan | Sangat jelas untuk tim lapangan: mudah diterjemahkan menjadi target harian. | Mudah dipakai di laporan keuangan & dashboard penjualan. |
| Keterbatasan | Tidak langsung menunjukkan rupiah omzet. | Butuh angka harga/unit yang stabil; sensitif saat ada banyak variasi harga. |
Komponen Kunci dalam Perhitungan BEP
1) Harga Jual per Unit
Harga jual per unit adalah nilai yang dibayarkan pelanggan untuk satu unit produk atau satu paket jasa. Contohnya Satu cup minuman dijual Rp20.000, paket cuci motor Rp25.000, sesi konsultasi 60 menit Rp150.000.
Dampak terhadap BEP adalah semakin tinggi harga jual (dengan biaya variabel dan biaya tetap tetap), margin kontribusi per unit makin besar sehingga BEP turun.
Jika harga terlalu rendah, margin mengecil dan BEP naik. Kamu bisa menguji skenario kenaikan harga atau varian premium langsung di break even point template excel dan melihat perubahan BEP unit serta BEP rupiah secara instan.
2) Biaya Variabel per Unit
Biaya variabel per unit adalah biaya yang bertambah setiap ada satu unit terjual, mengikuti volume penjualan. Contohnya Bahan baku, kemasan, komisi penjualan berbasis persentase, biaya payment gateway per transaksi, ongkir per pesanan.
Dampak terhadap BEP adalah semakin tinggi biaya variabel per unit, margin kontribusi menyusut sehingga BEP naik. Optimasi bahan, negosiasi pemasok, atau efisiensi proses akan memperlebar margin dan menurunkan BEP.
Coba ubah angka biaya variabel di break even point template excel untuk melihat efeknya ke margin per unit, BEP, dan profit pada target.
3) Biaya Tetap (per periode)
Biaya tetap adalah biaya yang relatif tidak berubah dalam periode tertentu meski volume penjualan naik turun. Contohnya Sewa tempat, gaji karyawan inti, langganan software, utilitas minimum, penyusutan alat.
Dampak terhadap BEP adalah Semakin besar biaya tetap, semakin banyak margin kontribusi total yang dibutuhkan agar impas sehingga BEP naik.
Pastikan periode biaya tetap selaras dengan periode target penjualan (mingguan atau bulanan) agar perhitungan tidak bias. Di break even point template excel, masukkan biaya tetap sesuai periodenya untuk melihat dampaknya ke BEP unit, BEP rupiah, dan profit secara akurat.
Contoh Sederhana Perhitungan BEP
Asumsi
Harga jual: Rp20.000 per unit
Biaya variabel: Rp12.000 per unit
Biaya tetap per bulan: Rp10.000.000
Perhitungan dan interpretasi
Pertama, hitung margin kontribusi per unit. Rumusnya sederhana: harga jual dikurangi biaya variabel per unit. Dengan angka di atas, margin per unit = Rp20.000 − Rp12.000 = Rp8.000. Angka Rp8.000 inilah yang setiap unitnya membantu “menutup” biaya tetap bulanan Rp10.000.000.
Selanjutnya, hitung BEP unit. Rumusnya biaya tetap dibagi margin per unit, jadi 10.000.000 ÷ 8.000 = 1.250 unit. Artinya, bisnis harus menjual minimal 1.250 unit per bulan agar tidak rugi dan tidak untung.
Konversikan ke BEP rupiah dengan mengalikan BEP unit dengan harga jual per unit: 1.250 × 20.000 = Rp25.000.000. Ini adalah omzet minimal yang perlu dicapai per bulan agar impas.
Terakhir, uji sebuah target penjualan. Misalnya target 1.500 unit per bulan. Profit dihitung sebagai margin per unit dikali unit terjual lalu dikurangi biaya tetap. Jadi (8.000 × 1.500) − 10.000.000 = Rp2.000.000. Interpretasinya, pada volume 1.500 unit, bisnis tidak hanya menutup biaya tetap, tetapi juga menghasilkan laba Rp2 juta.
Jika kamu ingin memeriksa ulang atau mencoba skenario lain dengan cepat, kamu bisa memasukkan angka yang sama ke break even point template excel di bagian berikutnya agar hasilnya muncul otomatis.
Cara Pakai Break Even Point Template Excel
Langkah 1 — Isi Input (4 kolom hijau)
Masukkan empat data berikut:
- Harga Jual per Unit
- Biaya Variabel per Unit
- Biaya Tetap (per periode)
- Target Penjualan (unit)
Langkah 2 — Lihat hasil otomatis
Begitu input terisi, hasil akan terhitung:
- Margin per Unit dan Margin %
- BEP dalam Unit dan dalam Rupiah
- Profit pada Target Penjualan
Langkah 3 — Coba “Simulasi Diskon”
Uji diskon 0–50% dan lihat pengaruhnya terhadap margin dan BEP.
Tujuannya agar promo tetap menarik tetapi bisnis tetap untung.
Penjelasan Isi Template
Sheet: Input & Hasil
Outputnya:
- Margin per Unit dan Margin persen sebagai gambaran seberapa “tebal” keuntungan per unit.
- BEP Unit yaitu jumlah unit minimal agar impas.
- BEP Rupiah yaitu omzet minimal agar impas.
- Profit pada Target Penjualan agar tahu laba yang mungkin dicapai di target yang kamu masukkan.
- Ringkasan singkat yang mengumpulkan angka kunci dalam satu blok agar cepat dipahami.
Sheet: Simulasi Diskon
Output:
- Daftar skenario harga setelah diskon untuk membantu menentukan batas diskon aman.
- Margin per unit dan margin persen di setiap level diskon sehingga kamu tahu titik di mana margin mulai menipis.
- BEP Unit untuk setiap skenario diskon agar jelas berapa unit minimal yang harus dikejar saat promo berjalan.
Kesimpulan
Dengan memahami komponen harga, biaya variabel, dan biaya tetap, kamu bisa menetapkan target penjualan yang realistis dan menjaga margin tetap sehat.
Studi kasus sederhana menunjukkan bagaimana margin per unit mendorong BEP turun atau naik, sehingga keputusan harga dan promo tidak lagi menebak. Untuk mempercepat eksekusi, gunakan break even point template excel agar perhitungan BEP unit, BEP rupiah, dan profit pada target muncul otomatis.
Setelah itu, uji berbagai skenario harga dan diskon supaya promo tetap menarik tanpa mengorbankan keuntungan. Pengen cek strategi harga dan biaya bisnismu biar BEP mudah ditembus?
Klik Contact Us di BalancioIndo. Bawa data penjualanmu, kami bantu analisis margin, set target penjualan, dan rekomendasi promo yang tetap untung.
